20.1.21

Foto: Tupas Band dan Setelahnya [1994-2006]

 1. Icon Tugu Payung


2. Tupas Band
     - Alex, Drm
     - Andhi, Gitar & Vokal
     - Bercho, Gitar & Vokal
     - Peddex, Bas

     ex Member:
     - Hook (alm.), Gitar Akustik, Vokal
     - Dilla, Vokal

     Additional Player:
     - Weppy, Drm
     - Ari, Bas


Bercho

Andhi

Peddex

Alex alias Kecik

BR Studio Sulang

Risma (Sumber Manfaat Band) & Andhi (Tupas)




3. Tupas Band feat. Tongky (on Vokal)


Tongky


4. Sumber Manfaat Band (Jamming Band)
    - Angga, Drm
    - Dwi, Bas
    - Bercho, Gitar & Vokal
    - Risma, Gitar & Vokal
    - Adyk, Vokal






Dolan ke Toko Gitar Pegazus


Awal tahun 2021, saya kepikiran ingin membeli sebuah gitar bolong, karena gitar lama sudah rusak. Selain itu saya juga ingin mengajari Magdala dan Magdalena untuk bermain gitar. Setelah mencari-cari informasi, pilihan jatuh ke model gitalele, yaitu gitar mini yang ukurannya lebih besar sedikit daripada ukulele tapi lebih kecil dari pada gitar standar. Kemudian saya kontak dengan Bima pemilik toko gitar Pegazus, janjian untuk ketemu. Janjian pertama gagal, karena pas saya datang ke toko malah Bima sedang pergi. Kami janjian lagi lain hari untuk ketemuan. Jumat siang saya mengajak anak saya, Magdala, dolan ke Pegazus Guitar Store di komplek Pujasera Ngabul. Selain ketemu sama Bima di sana juga ada mas Jay, bapaknya Bima yang mengelola event organizer juga seorang pemain bas dari band Pegazus Jadilah kami ngobrol panjang lebar. Dari mulai soal perbedaan antara gitar standar, gitar 3/4, gitalele dan ukulele, sampai dengan kondisi pandemi sekarang ini yang sangat berdampak terhadap para seniman panggung. Juga musik Rock 90an, sampai Godfather of The Brokenheart, pakdhe Didi Kempot. Mas Jay banyak bercerita soal awal mula berbisnis even organizer, bagaimana ia mengelola sebuah pentas pertunjukkan musik, sampai kemudian memutuskan mengelola usaha yang masih berkaitan dengan musik.
Saya ceritakan bagaimana saya ajak anak saya, Magdala, untuk pertama kali nonton konser musik ketika dia umur 7 tahun, di konser Jeparawk Evolution Part 5 yang diprakarsai oleh mas Jay. Kemudian bercerita juga tentang ngeband bersama dengan kawan-kawan di kampus sewaktu kuliah, dengan kawan-kawan di kampung.

Bima juga menyelingi dengan menceritakan passionnya di bidang sastra, kegelisahan yang dia tangkap muncul di lirik-lirik pada lagu yang dia ciptakan.
"Aku ingin jadi anak band seperti papah, bagian menata kabel."

Magdala mendengarkan perbincangan kami dengan tekun, kadang juga ikut nyeletuk ketika ada istilah atau kata yang tidak dipahaminya. Tanpa terasa lebih dari 1 jam perbincangan kami berlangsung, jika bukan karena ada pesan masuk dari mamahnya Magdala yang mengingatkan harus mampir ke tempat saudara mungkin perbincangan belum akan berakhir.
-------- *) Toko Gitar Pegazus selain ada di komplek pujasera Ngabul, ada di beberapa lokasi lain, diantaranya di Kecapi dan Pantai Telukawur.