21.5.17

Basisnya Menghilang

Pernahkah kalian mengalami kehilangan seorang pemain bas ketika akan pentas? Saya pernah mengalaminya, sampai dua kali malahan.

Pertama:
Waktu itu saya punya band, namanya Corned Beef, band kampus. Anggotanya selain saya adalah Widyar (Drum), Widodo (Bas) dan Rachmat (Vokal). Kami memainkan lagu-lagunya Jamrud, Smashing Pumpkins, Firehouse, Guns N Roses dan yang sealiran. Kami biasa berlatih selepas kuliah, di sore hari.

Suatu ketika, kami akan tampil pada acara inagurasi pelepasan wisudawan. Seperti biasa, kami berlatih dengan tekun. Dengan formasi lengkap. 

Ketika sehari menjelang hari pelaksanaan, tiba-tiba basis kami yang bernama Widodo pergi entah kemana. Kami menjadi kelimpungan, karena sudah terlanjur bilang ke panitia bahwa kami siap tampil. 

Setelah nabrak sana-sini, akhirnya kami putuskan bahwa posisi bas akan saya pegang, yang biasanya berposisi sebagai gitaris. Lalu, kami minta bantuan salah seorang teman yang bernama Raden untuk menjadi additional player di posisi gitar.

Hingga tiba waktu pentas, penampilan di atas panggung bisa dilalui dengan mulus. Dan, setelah Widodo sang basis itu pulang dari “pelarian”nya, akhirnya kami tahu bahwa dia pergi naik gunung bersama teman-teman di kampungnya.

Kedua:
Proposal untuk manggung mengisi acara pensi di sebuah SMA di kampung sudah kami sampaikan ke pihak panitia. Waktu itu saya bergabung di band bernama Tupas. 

Tupas Band ini beranggotakan Andik (Lead Gitar), Alex (Drum), Peddex (Bas), Kukuh (Gitar Bolong), Dilla (Vokal), dan saya  sendiri (Rhytm Gitar). Kami biasa memainkan lagu-lagu Slank, Boomerang, Netral, Red Hot Chilli Peppers, Pearl Jam, Padi, dan band-band lainnya. 

Menjelang hari pentas, kami latihan seperti biasa untuk persiapan, agar bisa tampil secara maksimal.

Sehari sebelum waktu pentas tiba, kami latihan terakhir. Eh, ternyata Peddex tidak hadir, dan tidak memberi kabar. Setelah bertanya kepada orang tuanya, ternyata dia pergi ke tempat saudaranya yang ada di luar kota.

Lalu kami minta tolong kepada adik dari drummer kami, untuk menggantikan posisi sebagai pemain bas. Karena terbiasa nongkrong pada saat kami latihan, si Ari ini jadi gak terlalu kesulitan untuk ikut permainan kami.

Tibalah waktu pentas itu, dan dapat kami lalui dengan tanpa halangan berarti, walaupun tidak ada dokumentasi karena semua hasil jepretan oleh fotografer kami, mas Benu, semua gosong!

google.com
 

Fell On Black Days

"How would I know
That this could be my fate"

 [Soundgarden, Fell On Black Days]


[rollingstone.com]

#90an

Majalah Hai menerbitkan satu edisi Haiklip yang membahas fenomena musik Grunge atau disebut juga dengan Seattle Sound. Sebuah "sekte" musik yang dimotori dan didominasi oleh band-band yang berasal dari sekitar Seattle.


Di Haiklip tersebut dibahas 3 band yang disebut sebagai Pendekar Grunge, yaitu Nirvana, Pearl Jam dan Soundgarden. Setelah membaca majalah tersebut saya membeli Nevermindnya Nirvana, Tennya Pearl Jam dan Superunknownnya Soundgarden.

Saya begitu tersihir dengan musik Soundgarden dan lengkingan suara Chris Cornell, yang secara musikal berbeda dengan Nirvana dan Pearl Jam. Beberapa lagu di album Superunknown segera saja menjadi favorit untuk saya dengarkan, antara lain adalah Fell On Black Days, Black Hole Sun, Spoonman, dan My Wave.

#2000an


Chris Cornell membentuk Audioslave yang musiknya berbeda dengan Soundgarden. Ada beberapa lagu yang saya suka diantaranya Be Your Self, Like A Stone dan Until We Fall. Soal lagu Until We Fall ini, saya punya pengalaman menarik.


"What do you feel before you think?
What do you see before you blink?
Who do you battle in your dreams?
Who strokes your feathers 'til you scream?"
[Audioslave, Until We Fall]

Suatu hari ketika saya dan pacar saya (sekarang jadi istri saya) lagi jalan di mal, dan mendengar sebuah lagu yang suaranya saya rasa begitu familiar tapi tidak tahu judulnya. Segera saja saya dan pacar saya mencari operator musik untuk menanyakan judul dan penyanyinya. Ternyata operatornya tidak tahu.

Operator bilang, dia hanya menerima sebuah cd untuk diputar pada hari itu, tanpa label tanpa daftar isi. Saya terpaksa harus menahan keingintahuan saya itu.

Kemudian saya browsing di internet akhirnya ketemu judulnya Until We Fall dan penyanyinya adalah Audioslave.
 
#RIPChrisCornell

Mendapat berita kematiannya membuat saya terkejut, apalagi dengan cara yang dipilihnya. Tapi, apapun itu, Chris telah memilih jalannya sendiri. Goodluck.


"I was lost in the cities, alone in the hills.
No sorrow or pity for leaving, I feel, yeah."
[Audioslave, I'm The Highway]

***
#RIPChrisCornell #Grunge #Soundgarden #Audioslave #Seattle #ChrisCornell