14.8.17

Soundtrack Perjalanan

Hampir setiap orang yang saya kenal memiliki lagu favorit yang sering diputar untuk menemani berbagai aktivitas yang mereka lakukan. Ketika sedang membaca buku, mereka mendengarkan musik. Di saat menikmati suasana senja, mereka juga mendengarkan musik. Bahkan di saat sedang termenung karena putus cinta pun mereka memiliki musik untuk dijadikan sebagai teman.

Jenis musiknya juga beragam, dari rock, pop sampai dangdut sekali pun. Tidak masalah untuk disetel kapan pun mereka mau dan inginkan.

Saya dan teman saya yang bernama Wahyu kebetulan suka naik motor keliling-keliling keluar masuk kampung, baik kampung di tempat kelahiran kami maupun di tempat lain yang lumayan jauh dari rumah kami.

Dalam setiap perjalanan yang kami lakukan, dengan melihat suasana di sekeliling jalan yang dilalui kami selalu membayangkan dan berandai-andai untuk dapat membuat visualisasi perjalanan tersebut dan tentunya dengan diiringi lagu-lagu yang sesuai dengan situasinya.

Pernah suatu ketika kami melakukan perjalanan dengan melewati area perkebunan dan persawahannyang ditumbuhi tanaman yang berwarna hijau menyejukkan pandangan mata. Kami lalu bersepakat untuk memilih lagu "Kembali"nya Boomerang sebagai soundtrack pada saat itu, sambil membayangkan bahwa kami baru pulang merantau dari kota dan kembali ke kampung halaman.

Lain waktu kami juga pernah memilih lagu "Road Trippin" yang dinyanyikan oleh Red Hot Chili Peppers sebagai soundtrack perjalanan, karena ketika itu kami berjalan melewati jalan setapak yang masih berupa tanah liat sehingga tiap kali kami lewat akan timbul debu-debu di belakang roda kendaraan.

Demikian juga di hari-hari yang lain, di perjalanan-perjalanan yang lain yang kami lakukan, selalu ada soundtrack yang mengiringinya. Bagaimana denganmu, kawan?

6.8.17

Suara Lain di Panggung

Di tengah-tengah suara distorsi gitar yang meraung dan dentuman drum yang memekakkan telinga ada suara-suara yang kadang tidak begitu diperhatikan oleh kebanyakan orang. Bagi mereka, suara-suara itu tak lebih dari pada ocehan liar tanpa makna.

Panggung tidak hanya sekedar menghangatkan suasana dengan deru bising instrumen musik serta tarian liar dari para fans yang tak henti-hentinya menggerakan badan dan kepala mengikuti irama musik. Tapi ada suara-suara lain di tengah gemuruh itu.

Ya, selalu terselip pesan. Pesan dari mereka yang berkesempatan berada di atas panggung yang disampaikan kepada umatnya yang dengan setia mengikuti ke mana mereka pergi dan menunggu fatwanya.

Panggung tak ubahnya seperti sebuah mimbar di mana mereka dapat menyampaikan orasi-orasi kepada umatnya. Orasi yang sarat dengan pesan-pesan tentang berbagai hal yang secara tidak langsung akan dapat tersimpan di alam bawah sadar umatnya.

Pesan-pesan untuk menjaga kedamaian antar sesama, menjaga kelestarian alam, bahkan pesan yang berkait paut dengan politik dan sebagainya hampir selalu hadir di atas panggung ketika ada momen jeda sesaat antar lagu.

Sebagai contoh, Bono dengan band-nya U2 ketika konser seringkali memasukkan pesan-pesan tentang kemanusiaan, perdamaian dan lain sebagainya. Atau Iwan Fals ketika menyuarakan pesan-pesan terkait lingkungan hidup di konser-konsernya. 

Demikian juga yang terlihat kemarin di Panggung Jeparawk Evolution Part 5 di Batealit Sport Center di Jepara. Beberapa band juga turut menyuarakan isi hati mereka di hadapan "umat"nya dengan berbicara soal perdamaian, anti kekerasan maupun lingkungan.

Panggung tidak melulu soal instrumen musik dan distorsi saja. Ada banyak hal di situ. 





4.8.17

Chester O Chester


from: Linkin' Park Fanspage

Setelah beberapa bulan lalu penggemar musik rock dikejutkan dengan berita meninggalnya vokalis band Soundgarden dan Audioslaves yang juga pentolan musik alternative Chriss Cornell, tiba-tiba kabar duka itu datang lagi.
 
Chester Bennington vokalis band Linkin' Park dikabarkan meninggal dunia bunuh diri dengan cara menggantung diri. Entah sebab apa yang melatar belakanginya, hanya disinyalir ada hubungannya dengan obat-obatan terlarang yang sempat melingkupi sisi kehidupannya.

Generasi yang tumbuh di era 90an akhir dan 2000an awal pasti tidak ada yang tidak mengenal Linkin' Park. Dan untuk generasi yang hidup di era sekarang ini pasti juga familiar dengan lagu-lagu Linkin' Park yang menjadi soundtrack dari film Transformer, sebut saja lagu What I've Done (Transformer I, 2007), New Divide (Transformer II, 2009) dan Iridescent (Transformer III, 2011). Selain itu ada juga hits-hits yang lain dari Linkin' Park seperti Somewhere I Belong, Crawling, Numb, Breaking The Habit dan banyak lagi.

Apapun penyebab dan alasan di balik kematiannya, Chester bersama Linkin' Park dan juga Limp Bizkit telah mengenalkan dan mempopulerkan Nu Metal pada eranya. Meski di tahun-tahun terakhir musik Linkin' Park menjadi agak berbeda dengan musik mereka di awal-awal karirnya.

"Do you feel cold and lost in desperation
You build up hope, but failures all you've known
Remember all the sadness and frustration
And let it go. Let it go."
-Iridescent-

Selamat jalan!