Showing posts with label rocker. Show all posts
Showing posts with label rocker. Show all posts

25.3.23

Rotor: New Blood [1997]



Album yang dirilis tahun 1997 ini sungguh beda dengan pendahulunya (Behind The 8th Balls dan Eleven Keys), karena Rotor bereksperimen dengan memasukkan unsur drum menggunakan programming. Jadi jika didengarkan, album ini bernuansa industrial. Tapi meski demikian, sayatan gitar I.R.S masih tetap ada dan menjadi warna dari band Rotor.

Berisi delapan lagu yang sebagian besar berlirik bahasa Inggris dan hanya satu yang menggunakan bahasa Indonesia di lagu yang berjudul Nadya. Hentakan musik yang disuguhkan Rotor di album ini membuat manggut-manggut kepala yang mendengarkannya, akan tetapi bagi yang tidak biasa atau belum pernah mendengarkan album-album Rotor sebelumnya mungkin akan sedikit mengernyitkan dahi dan lalu berpikir: "Ini musik apaan?!"

Selain musiknya yang terdengar beda, lirik lagu Nadya pun bisa membuat tersenyum. Album New Blood ini menampilkan foto-foto masa kecil para personelnya pada cover album tersebut.


Nadya
Music & Lyric by I.R.S

Malas kami mikir
Biar gini aja
Pening kali pun kepala
Biar gini aja
Habis pula ide kami
Biar gini aja
Banyak kali pun persoalan
Biar gini aja
Lagu nggak komersil
Biar gini aja
Musik pun susah dijual
Biar gini aja
Idealisme harus jalan
Biar gini aja
Tapi kami harus kaya
Biar gini aja


Biar gini aja (4x)


Rotor Band line-up:
I.R.S Guitars, Vocals, Drum Programming
B.B   Drums
J.P   Bass

Songlist:
1. My Name Is Santet
2. Dead In Sleep
3. Javanese Liqueur II
4. Y-Rail Blue
5. Regret
6. Mind Changes World
7. Javanese Liqueur I
8. Nadya

Tentang album Eleven Keys, silakan kunjungi : Rotor: Eleven Keys [1995]
Tentang kepergian IRS, bisa dikunjungi di : RIP:IRS


7.5.19

Rotor: Eleven Keys [1995]

Eleven Keys (1995) adalah album ke 2 milik Rotor sebuah band beraliran thrash metal yang pada tahun 1993 menjadi band pembuka konser Metallica di Lebak Bulus, Jakarta. 

Album ini melengkapi koleksi rekaman-rekaman dari Rotor yang sudah saya miliki sebelumnya: Behind The 8th Balls, New Blood, Menang. Album Eleven Keys saya peroleh dari lapak penjual kaset bekas di daerah Pasar Legi Solo, di kisaran tahun 2000an, lebih dari 5 tahun setelah albumnya dirilis.

Pada awalnya saya merasa agak tidak sreg dengan desain sampul album Eleven Keys tersebut, yang menurut saya ada kesalahan desain atau typografi di sampul itu. Jika diperhatikan, pada sampul ada tulisan "ELEVEn KEYS", yang mana pada huruf "n" ditulis pada simbol "11", yang saya anggap menjadi faktor ketidak sempurnaan sampul album tersebut. Meski pada akhirnya album itu saya beli, tapi lupa harganya berapa pada waktu itu.

Kemudian saya memutar kaset tersebut, dan seperti kebiasaan saya mendengarkan lagu sambil membaca lirik lagu-lagu yang terdapat pada album tersebut. Perhatian saya tertuju pada lagu di trek 2, yang berjudul Eleven Keys, yang juga diangkat sebagai judul album.


ELEVEN KEYS

Spoken Two Words As A Confession Of Faith
Doing The Five Compulsory Times Of Moslem
Thirty Days Fasting On The Great Land
Paid Obligatory Aims At The End Of The Great Land
You Make A Pilgrimage To Mecca, If Possible

There Are Five Basic Principle Of Islam …
There Are Five Basic Principle Of Islam …
Just Use All These Keys And Keep Away
From Satan

La Ilaha Illallah
You Belive In Allah
You Belive In God’s Angel
You Belive In Muhammad
You Belive In Qoran
You Belive In The Doomsday
You Belive In God’s Decrees

There Are Six Faith Pillars That Will Keep You
On The Truth …
On The Truth …
Just Use All These Keys And Keep Away 
From Satan


Sebuah lagu "religi" berbalut musik thrash metal dengan dentum drum yang menderu berbarengan dengan bas, serta distorsi gitar yang memekakkan telinga. Menggunakan istilah "memekakkan telinga" membuat saya teringat dengan salah satu acara di radio PST FM Pati yang saban malam jumat menggeber musik-musik rock dan metal dan si penyiar menyebut musik-musik seperti itu sebagai musik yang memekakkan telinga.

Kenapa saya sebut lagu Eleven Keys sebagai lagu religi? Lagu tersebut berisi ikrar yang di dalam Islam, disebut sebagai Rukun Islam dan Rukun Iman. Rukun Islam terdiri dari 5 pernyataan, sedangkan Rukun Iman terdiri dari 6 pernyataan, yang jika ditotal jumlahnya menjadi 11, Eleven Keys, kunci bagi umat Islam.

Jadi tidak heran jika di beberapa tahun terakhir, gitaris yang juga vokalis Rotor, I.R.S malah dikenal sebagai aktivis dakwah Islam. 

Rotor sempat vakum beberapa tahun karena ditinggal pergi sang basis pada tahun 1998, namun 2019 ini menjadi tonggak kebangkitan Rotor. Mari tunggu saja kebangkitannya kembali.


Rotor Band original line-up:
I.R.S.                     Guitars, Vocals
B.B.                        Drums
J.P. (R.I.P. 1998)    Bass

Songlist:
1. No War, Always Peace
2. Eleven Keys
3. A Jail in a Cage
4. Inside and Outside
5. The Frustated Sheeps
6. Vomit the Pain
7. Pollution

21.5.17

Fell On Black Days

"How would I know
That this could be my fate"

 [Soundgarden, Fell On Black Days]


[rollingstone.com]

#90an

Majalah Hai menerbitkan satu edisi Haiklip yang membahas fenomena musik Grunge atau disebut juga dengan Seattle Sound. Sebuah "sekte" musik yang dimotori dan didominasi oleh band-band yang berasal dari sekitar Seattle.


Di Haiklip tersebut dibahas 3 band yang disebut sebagai Pendekar Grunge, yaitu Nirvana, Pearl Jam dan Soundgarden. Setelah membaca majalah tersebut saya membeli Nevermindnya Nirvana, Tennya Pearl Jam dan Superunknownnya Soundgarden.

Saya begitu tersihir dengan musik Soundgarden dan lengkingan suara Chris Cornell, yang secara musikal berbeda dengan Nirvana dan Pearl Jam. Beberapa lagu di album Superunknown segera saja menjadi favorit untuk saya dengarkan, antara lain adalah Fell On Black Days, Black Hole Sun, Spoonman, dan My Wave.

#2000an


Chris Cornell membentuk Audioslave yang musiknya berbeda dengan Soundgarden. Ada beberapa lagu yang saya suka diantaranya Be Your Self, Like A Stone dan Until We Fall. Soal lagu Until We Fall ini, saya punya pengalaman menarik.


"What do you feel before you think?
What do you see before you blink?
Who do you battle in your dreams?
Who strokes your feathers 'til you scream?"
[Audioslave, Until We Fall]

Suatu hari ketika saya dan pacar saya (sekarang jadi istri saya) lagi jalan di mal, dan mendengar sebuah lagu yang suaranya saya rasa begitu familiar tapi tidak tahu judulnya. Segera saja saya dan pacar saya mencari operator musik untuk menanyakan judul dan penyanyinya. Ternyata operatornya tidak tahu.

Operator bilang, dia hanya menerima sebuah cd untuk diputar pada hari itu, tanpa label tanpa daftar isi. Saya terpaksa harus menahan keingintahuan saya itu.

Kemudian saya browsing di internet akhirnya ketemu judulnya Until We Fall dan penyanyinya adalah Audioslave.
 
#RIPChrisCornell

Mendapat berita kematiannya membuat saya terkejut, apalagi dengan cara yang dipilihnya. Tapi, apapun itu, Chris telah memilih jalannya sendiri. Goodluck.


"I was lost in the cities, alone in the hills.
No sorrow or pity for leaving, I feel, yeah."
[Audioslave, I'm The Highway]

***
#RIPChrisCornell #Grunge #Soundgarden #Audioslave #Seattle #ChrisCornell