4.1.18

Kaset Pita yang Tak Lekang Oleh Waktu

Kids jaman now mungkin sudah tidak mengenal lagi benda yang namanya kaset pita, yang jika diputar dengan tape recorder akan mengeluarkan bunyi apapun yang terekam di pitanya. Entah itu musik, suara burung, wayang, atau bahkan ceramah pengajian.

Anak jaman sekarang akan dengan mudah mendengarkan musik melalui streaming secara onlen atau mendonlod lagu-lagu yang sumbernya banyak bertebaran di dunia maya. Lalu dengan segera akan berteriak, "Hey, band! Aku penggemar setiamu!".

Mendengarkan lagu secara digital memang mudah dan menyenangkan, serta tidak ada perasaan khawatir yang menyertainya. Andai lagu yang diputar filenya rusak atau eror akan gampang cara untuk mengatasi persoalannya. Tinggal hapus file, kemudian donlod lagi. Masalah beres, kuping bisa disumpeli lagi.

Tapi jika mendengarkan lagu dengan menggunakan kaset pita, ada perasaan yang terlibat di sana. Bayangkan ketika kita melakukan kesalahan dalam memencet sebuah tombol di alat pemutar, bisa jadi akan ada lagu yang terhapus atau bisa juga kaset menjadi kusut, kemudian rusak atau putus dan tidak bisa diputar lagi. Jika ingin menyetel lagi, maka harus beli lagi rilisan fisiknya yang mana pada saat sekarang sudah menjadi barang yang langka dan kalaupun ada mungkin harganya akan melonjak tinggi dibanding ketika kaset itu pertama kali dirilis.

Sekarang ini memang tidak bisa dipungkiri adanya perkembangan teknologi: mendonlod atau membeli lagu via onlen juga mendengarkannya melalui streaming. Tapi kaset pita rilisan fisik dari band-band kesukaan saya masih tersimpan rapi untuk didengarkan pada saat tenang. Saya pikir, kadang perlu juga untuk piknik ke masa lalu. Meski tidak selalu.

[end]

keterangan foto:
Behind The 8th Balls [1992]
Eleven Keys [1995]
New Blood [1996]
Menang [1997]
Win [1997]
A Tribute to Rotor [2002]

No comments:

Post a Comment