Showing posts with label legenda. Show all posts
Showing posts with label legenda. Show all posts

23.7.23

Rotor : Pluit Phobia [1992]

PRIIIIIIITTTTT

Spoken:

"Selamat siang, Dik!"

"Siang, Pak"

"Bisa lihat surat-suratnya?"

"Wah… nggak bawa, Pak"

"Anda kami tilang!"


Pada tahun 1993

Polisi serasa Izrail

Saat berlaku UU LLAJR

Siapkan ratusan ribu

Bangkrut!


Langgar peraturan

Alpa surat-surat

Hanya dua pilihan

Jutaan atau penjara


Mungkin buat si kaya tak t’rasa

Mungkin rakyat makin disiplin

Tapi si miskin makin melarat

Atau aparat makin korupsi


Mereka kecewa…

Mereka protes…

Terhadap undang-undang…

Kurang pertimbangan…


Apa yang akan terjadi?

Trauma sepanjang jalan

Akan timbul penyakit baru

Bagi rakyat Indonesia…Pluitphobia


Album Behind The 8th Ball
I.R.S Gitar, Vokal
Bakar Drum
Juda Bas



2.8.16

RIP: Krisna J Sadrach

(foto dari akun facebook Krisna J Sadrach)

Tadi pas jalanjalan di facebook, di timeline ada banyak sekali yang ngetag akun mas Krisna J Sadrach, yang saya tahu sudah cukup lama dikabarkan sakit. Ternyata berita kehilangan besar di dunia musik metal Indonesia. Krisna J Sadrach yang merupakan pentolan sekaligus basis dan vokalis band thrash metal pionir di Indonesia, Suckerhead.

Saya mengenal nama Krisna J Sadrach melalui album-album Suckerhead yang saya miliki dan sering saya putar. Dengan suara khasnya membuat lagulagu Suckerhead menjadi enak untuk dinikmati, selain karena lirikliriknya yang cukup kritis. Beberapa lagu yang saya sukai adalah Perang, Bosan, Manic Depressive, Catatan Terakhir dan Neraka Jahanam yang merupakan cover version dari lagu punya Duo Kribo.

Selain berkiprah di Suckerhead, Krisna bersama Irfan Sembiring (vokalis dan gitaris Rotor) mengelola Rotorcorp yang memproduseri beberapa album kompilasi bandband underground untuk diorbitkan. Yang terkenal adalah seri Metalik Klinik dan Gitar Klinik.

Akhir 90an saya pernah menyaksikan langsung penampilan Krisna J Sadrach di GOR UNS Solo, dia tampil setelah sebelumnya menjadi juri di sebuah festival musik underground. Beberapa lagu Suckerhead dilantunkannya.

Sekarang, kita kehilangan dedengkot musik metal di Indonesia. Selamat jalan, mas. Semoga dilapangkan.

"Malam yang hening sepi
Di alam mimpi aku sendiri
Apakah engkau masih di sana?
Yang kutemukan hanyalah misteri"

¤ Catatan Terakhir by Suckerhead ¤

17.5.16

Koes Plus

Selepas SMA saya menjadi pengangguran sebentar karena masa transisi sebelum menuju ke perkuliahan. Selama menganggur itu saya sehari-hari nongkrong bareng dua orang teman, yang bernama Bagong dan Bandhot. Setiap hari kami selalu nenteng gitar, nongkrong sambil nyanyi-nyanyi. Waktu itu saya belum bisa main gitar, hanya ikutan nyanyi saja.

Kemudian saya iseng-iseng ikutan belajar main gitar, yang menjadi guru gitar saya adalah Bandhot, yang pernah punya pengalaman merantau di Surabaya.

Apa lagu yang pertama saya latih mainkan dengan gitar? Lagu "kembali"nya Koes Plus. dengan riff sederhana dan lirik yang mudah dihapal membuat saya bisa berlatih main gitar dengan nyaman.

Sebelumnya saya memang sudah menjadi penikmat lagu-lagu Koes Plus yang saya dengarkan melalui siaran radio transistor. Jadi sedikit banyak saya sudah cukup akrab dengan lagu-lagu mereka. Apalagi kedua orang tua saya juga cukup familiar dengan Koes Plus, bahkan memiliki beberapa kaset rekaman mereka.

Bagi saya, Koes Plus merupakan band besar di Indonesia yang menjadi panutan dan kiblat bagi band-band setelahnya.

Apa lagu favorit saya? Hampir semua lagu Koes Plus yang pernah saya dengar, saya hapal liriknya di luar kepala. Tapi tentunya ada beberapa yang menjadi lagu kesenangan saya, yang masih sering saya dengarkan sampai dengan sekarang, di antaranya adalah Why Do You Love Me, Pelangi, Ku Jemu, Kelelawar, Jangan Terulang Lagi, Hatimu Beku serta Andaikan Kau Datang.

Bagaimana dengan anda?

10.5.16

Slank

Siapa yang tidak mengenal Slank, band rock papan atas negeri ini yang bermarkas di gang potlot?

Generasi 90an pasti mengenal dan hapal dengan lagu-lagu seperti Maafkan, Memang, Kampungan, Pulau Biru, Terlalu Manis, Kamu Harus Pulang, dan banyak lagi lagu hits dari Slank.

Saya masih sekolah di SMA kala Slank merilis album pertamanya yang berisi lagu Memang, Gadis Sexy, Terserah dan Maafkan.  Waktu itu harga kaset tidak semahal sekarang, masih dibawah Rp. 10.000,-

Gara-gara beli kaset itu, saya pernah hampir berantem dengan teman sekelas. Ceritanya, saya bawa kaset itu ke sekolahan, terus teman-teman berebut ingin memegang dan melihat cover albumnya. Terjadilah tarik menarik antara beberapa orang. Yang jadi korban adalah cover kaset tersebut, menjadi robek di beberapa bagian. 

Spontan saya akan marah kepada mereka semua, tapi saya tahan. Akhirnya saya rekatkan kembali bagian-bagian yang robek tersebut dengan menggunakan selotip. Huh, betapa kecewanya saya saat itu!

Sampai dengan sekarang saya masih mengikuti perjalanan karir Slank. Tapi ternyata hati saya tidak bisa berbohong. Puncak kegairahan saya terhadap Slank hanya sampai di album Minoritas. Kenapa? 

Karena setelah itu terjadi perpecahan di tubuh Slank. Bongky, Indra dan Pay  keluar (atau dikeluarkan?) dari Slank dan membentuk band BIP. Bimbim dan Kaka, personil yang tersisa lantas bergonta-ganti formasi sampai akhirnya bertahan di formasi yang sekarang, yaitu ditambah Abdee, Ridho dan  Ivanka.

Namun bagi saya, Slank tetaplah Bimbim, Kaka, Bongky, Indra dan Pay. Selain itu? Entah band apa namanya.

3.5.16

Iwan Fals

Pernah pada suatu masa di hidup saya, kamar penuh dengan poster Iwan Fals. Baik berpose sendiri maupun ketika bersama Swami dan Kantata.

Saya begitu terpesona dengannya, dengan lagu-lagunya, dengan lirik lagunya. Menurut saya, pada waktu itu lirik lagu yang dinyanyikan Iwan Fals begitu berbeda dengan lagu-lagu yanh beredar kala itu.

Ketika orang-orang lain membuat dan menyanyikan lagu dengan lirik cinta yang mendayu-dayu, Iwan Fals menampilkan lagu yang cukup berani. Lirik penuh dengan kritik sosial, berisi protes kepada kebijakan penguasa negeri ini. Kalaupun ada lagu yang bertema cinta, liriknya cukup elegan, tidak menye-menye. Tidak cengeng.

Perkenalan saya dengan Iwan Fals ketika Bapak punya kaset Iwan Fals yang berkompilasi dengan Tom Slepe. Lagunya dalam album itu antara lain adalah Frustrasi. Lagu dengan muatan lirik yang cukup berat pada masa itu.

Setelahnya, tentu saja Iwan Fals menjadi begitu terkenal. Makin wira-wiri di televisi. Di stasiun radio, bahkan dibuatkan acara khusus yang memutar lagu-lagu Iwan Fals.

Lagu solo Iwan Fals yang saya suka antara lain adalah Pesawat Tempur, Yang Terlupakan, Yang Tersendiri dan masih banyak lagi. Bahkan saya masih suka menyanyikannya dengan memakai gitar akustik.

Selain itu, ketika tergabung dengan Swami dan Kantata lagu-lagunya juga bisa saya nikmati.

--------
Sebut tiga kali namaku:
Bento! Bento! Bento!

--------